Pura Gunung Kawi terletak di Dusun Sebatu, Tegalalang-Gianyar dan beberapa 55 km dari Denpasar, memiliki kisah unik untuk diceritakan. Kata-kata Gunung Kawi berasal dari kata gunung (mount) dan makna Kawi 'dibuat'.
Gunung Kawi candi diperkirakan telah dibuat menjadi persinggahan atau pertapaan oleh mahareshi dari java. Rishi Markandeya ratusan tahun yang lalu. Pada saat itu, ia melakukan misi haji dari Jawa ke Bali . Sebuah piring batu ditemukan di mana sebelumnya dilakukan Maharishi penghematan ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di sana . Itu sebabnya tempat itu dikenal sebagai Desa Sebatu.
cerita lain meminta Sebatu yang dianggap berasal dari kata Sauh dan Maserod (tergelincir) di atas batu. Nama Sebatu dikaitkan dengan riwayat unik Maya Denawa, seorang raja lalim administrasiBali ratusan tahun yang lalu. Pada saat kakinya terpeleset di batu dan itulah bagaimana kata Sebatu datang untuk menjadi dan masih digunakan sampai sekarang.
cerita lain meminta Sebatu yang dianggap berasal dari kata Sauh dan Maserod (tergelincir) di atas batu. Nama Sebatu dikaitkan dengan riwayat unik Maya Denawa, seorang raja lalim administrasi
Gunung Kawi kini telah menjadi obyek wisata, juga terletak dan memiliki suasana yang tenang. Di tempat ini terdapat 10 hujan (musim semi) memiliki kualitas yang magis. Mereka diyakini memiliki kualitas menyembuhkan penyakit atau obat untuk segala jenis malapetaka orang mencolok, dalam banyak kasus banyak pengunjung tidak hanya hanya membayar panggilan di tempat ini, tetapi juga melakukan ibadah dengan persembahan sederhana yang berkaitan dengan melukat (mandi pemurnian) dengan harapan mereka bisa menghindari penyakit, hambatan dan bencana. turis asing mulai mengunjungi candi ini sejak tahun 1976. Terlepas dari iklim alam yang indah dan tenang, beberapa bangunan perusahaan yang asli dan memiliki unsur-unsur magis. Setidaknya ada 50 pengunjung yang datang setiap hari untuk objek ini. Terutama, mereka datang dari Italia, Amerika dan Perancis antara lain. Cinta dan Berbagi
Seperti halnya Pura Gunung Kawi Tampak Siring, Pura Gunung Kawi Sebatu merupakan
obyek wisata yang terkenal. Artinya, keberadaannya tidak hanya menarik para pencari
Pura Gunung Kawi Sebatu terletak di desa,Br Sebatu, Tegallalang, dikelilingi oleh kegiatan seni
dan pariwisata yang cukup ramai. Pura ini kaya sekali dengan air, sumber air, kolam air,
semuanya ditata secara sangat artistik untuk memulyakan anugrah Hyang Widi dalam
manifestasinya sebagai Hyang Wisnu. Areal pekarangan pura sangat indah dan luas dan lengkap,
ada wantilan yang cukup besar, tempat istirahat, peturasan yang cukup memadai,
juga ada beberapa ekor binatang piaraan. Taman dan kolam ikan dengan ikan-ikannya
yang besar-besar sangat terawat. Untuk pengunjung wisata dikenakan pungutan tiket
beberapa ribu rupiah. Tidak ada pungutan untuk pengunjung yang beribadat. Pengunjung
dibedakan dengan pakaian dan bawaannya. Tidak ada salahnya kalau semeton sambil
beribadat juga membawa kamera atau cam-corder karena banyak sekali obyek yang sangat
ndah untuk konsumsi lensa.
Sejarah pura ini sering dikait-kaitkan dengan keberadaan Raja Mayadenawa dan kekuasaannya
yang lalim. Entah bagaimana kebenarannya, belum ada penelitian yang dapat dijadikan
bahan pengetahuan yang berharga. Sayang sekali bukan?
Padahal suasana sakral pura ini sangat baik untuk menunaikan bakti dan puja kepada Tuhan.
Pada saat pura ini bebas dari wisatawan, terasa hawa dan perbawa aura-aura suci yang
sangat kental. Tidak jarang beberapa detik berubah menjadi bisikan dan sapaan terimakasih
karena telah berkunjung membawa tanda kasih dan bakti. Mudah sekali dirasakan, bahkan
oleh pengheningcipta taraf pemula. Tempat yang bagus sekali untuk melatih kepekaan mata niskala. Lemparkan rasa kasih dan penyerahan diri maka secara spontan akan dikembalikan berlipat ganda.
Jangan terkejut kalau kita menemukan aura suci dari tokoh-tokoh bijak bukan saja dari Bali tetapi
juga dari Jawa, seperti pujangga besar Ronggowarsito, kanjeng Pangeran Diponegoro dan
banyak tokoh yang konon disemayamkan di Imogiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar